09 May 2015
Ia mendesak para Asisten dan Sekda, khususnya Wagub H.Muhamad Amin melakukan teguran keras. Misalnya, teguran berupa sanksi berupa mutasi jabatan harus berani dijalankan. “Ini penting agar mekanisme kerja birokrasi dapat berjalan dengan baik sehingga siapa yang bekerja malas, sok pintar di SKPD itu dapat diketahui dengan baik kedepannya,” tandas Ervyn Kaffah.
MATARAM, Pos Bali – Kendati Wagub H. Muhamad Amin SH MSi telah melakukan berbagai upaya mulai bersurat resmi hingga menggelar rapat koordinasi (Rakor) menghadirkan pimpinan SKPD Pemprov NTB untuk meningkatkan capaian realisasi keuangan dan fisik pada triwulan pertama tahun ini, langkah tersebut nampaknya belum membuahkan hasil yang optimal.
sumber: http://posbali.com/fitra-ntb-16-skpd-terlalu-santai/
Ia mendesak para Asisten dan Sekda, khususnya Wagub H.Muhamad Amin melakukan teguran keras. Misalnya, teguran berupa sanksi berupa mutasi jabatan harus berani dijalankan. “Ini penting agar mekanisme kerja birokrasi dapat berjalan dengan baik sehingga siapa yang bekerja malas, sok pintar di SKPD itu dapat diketahui dengan baik kedepannya,” tandas Ervyn Kaffah.
MATARAM, Pos Bali – Kendati Wagub H. Muhamad Amin SH MSi telah melakukan berbagai upaya mulai bersurat resmi hingga menggelar rapat koordinasi (Rakor) menghadirkan pimpinan SKPD Pemprov NTB untuk meningkatkan capaian realisasi keuangan dan fisik pada triwulan pertama tahun ini, langkah tersebut nampaknya belum membuahkan hasil yang optimal.
Itu terlihat dari total sekitar 21
SKPD lingkup Pemprov NTB, pada periode Maret-April, ada lima SKPD yang
menunjukkan progres pencapaian signifikan. Sedangkan, sisanya sebanyak
16 SKPD malah belum memiliki progres apapun.
“Dari 21 SKPD itu, selama sebulan ini,
cuma 5 SKPD yang kembali mengajukan lelang untuk beberapa paket proyek.
Namun sebagian besar masih tidur. Yang terlalu santai ini sebanyak 16
SKPD,” tegas Sekretaris Jendral FITRA NTB, Ervyn Kaffah, dalam rilis
yang diterima Pos Bali, Jumat (8/5) kemarin.
Menurutnya, sebanyak 16 SKPD yang
tidak ada progress pengajuan lelang tersebut diantaranya, RSJP, Dinas
Pertanian TPH, Distamben, Disnak dan Keswan, Disbudpar, Bakorluh,
Dislutkan, BPBD, dan Diskop-UMKM.
Ervyn mencontohkan, Rumah Sakit Jiwa
Provinsi (RSJP) dengan pagu total nilai pengadaan barang/jasa senilai Rp
13,136 milyar, sampai bulan lalu baru mengajukan lelang satu paket dari
total delapan paket yang dilelang. Kondisi itu jika dinominalkan
kekurangan nilai lelang yang tersisa sebesar Rp 12,906 miliar atau
setara dengan 98,25 persen.
Parahnya, kata dia, selama bulan ini
tidak ada tambahan proyek yang diajukan lelangnya, padahal nilai
lelangnya termasuk tinggi.
Ervyn menuturkan, situasi serupa
juga terjadi di Dinas Pertanian TPH dan Distamben yang sama-sama belum
mengajukan lelang dengan nilai sekitar Rp 12 miliar, meskipun sisa
kewajiban lelang di Distamben jauh lebih kecil, yakni 67,85 persen,
mengingat bulan sebelumnya telah mengajukan lelang hingga 10 paket.
Anehnya, lanjut dia, yang
menimbulkan pertanyaan adalah sejumlah SKPD yang sampai akhir April ini
belum mengajukan lelang apapun, bahkan untuk satu proyek pun. Padahal,
nilai proyek yang mereka tangani relatif besar.
“SKPD itu adalah Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan, Disbudpar, Dinas Kelautan, BPBD. Selain itu, ada
beberapa SKPD yang hanya menangani satu proyek lelang namun sampai akhir
April belum juga mengajukan,” ujar Ervyn.
Ia mendesak para Asisten dan Sekda,
khususnya Wagub H.Muhamad Amin melakukan teguran keras. Misalnya,
teguran berupa sanksi berupa mutasi jabatan harus berani dijalankan.
“Ini penting agar mekanisme kerja birokrasi dapat berjalan dengan baik
sehingga siapa yang bekerja malas, sok pintar di SKPD itu dapat
diketahui dengan baik kedepannya,” tandas Ervyn Kaffah.
Dalam kesempatan itu, FITRA NTB
mengapresiasi kinerja Kepala RSUP dan jajarannya, lantaran selama
sebulan terakhir menunjukkan peningkatan kinerja paling tinggi dalam
mempercepat pengajuan lelang. Dimana, pada Maret 2015 RSUP masih
menyisakan kewajiban lelang sebesar Rp 94,367 miliar, namun dalam
sebulan ini sebagian besar diantaranya (Rp 85,515 miliar) telah diajukan
lelangnya kepada ULP-LPSE Pemprov NTB. Selain itu, ada proyek pada
tahun lalu kembali harus dilelang di RSUP, karena kontraknya diputus
akibat tidak mencapai target sesuai jadwal kontrak.
“Kami memberi selamat kepada Dr.
Mawardi Hamry dan jajarannya di RSUP karena mulai nampak akselerasinya.
Tapi tetap kita ingatkan, karena masih tersisa satu paket yang harus
diajukan lelangnya, trend bagus sekarang ini harus diteruskan karena
nilai proyek tersisa ini relative besar hampir mencapai Rp 14 miliar,”
pungkasnya.
SKPD lainnya yang mencatat progres
baik adalah Dinas Perkebunan, karena dapat mengajukan lelang hampir
mencapai 50 persen dari nilai lelang yang ditangani. Sedangkan, Biro
Umum dan Dinas Dikpora NTB, kendati ada progres peningkatan, namun
relatif masih rendah.
Terlebih, Dinas Dikpora, yang meski
dalam sebulan ini telah mengajukan lelang satu paket proyek, masih
tersisa sebanyak 11 paket proyek dengan nilai Rp 11,5 miliar. “Dan pada
Dinas PU meski saban tahun relatif lancar, kami ingin jangan kendor
mengingat SKPD ini memiliki kewajiban menangani proyek dengan nilai
terbesar dari total 27 SKPD tahun ini, yakni sebesar Rp 210,484 miliar,
dan hingga akhir April telah mengajukan lelang hampir 50 persen,” jelas
Ervyn Kaffah. 031.
TABEL 1. 16 SKPD Tdak ada Progress Mengajukan Lelang selama
Maret-April 2015
|
||||||
No
|
SKPD
|
Total Lelang
|
Sisa Belum Mengajukan Lelang
|
|||
Rp (juta)
|
Jml Pkt
|
Jml Pkt
|
Rp (juta)
|
Persen
|
||
1
|
RSJP
|
13,136
|
8
|
7
|
12,906
|
98.25
|
2
|
Dinas Pertanian TPH
|
13,036
|
11
|
10
|
12,236
|
94.00
|
3
|
Distamben
|
17,881
|
16
|
6
|
12,132
|
67.85
|
4
|
Disnak dan Keswan
|
10,002
|
11
|
11
|
10,002
|
100
|
5
|
Disbudpar
|
5,288
|
13
|
13
|
5,288
|
100
|
6
|
Dinas Kesehatan
|
5,179
|
7
|
5
|
3,222
|
62.21
|
7
|
Bakorluh
|
3,330
|
3
|
2
|
3,195
|
95.95
|
8
|
Dislutkan
|
2,570
|
4
|
4
|
2,570
|
100
|
9
|
BPBD
|
1,904
|
4
|
4
|
1,904
|
100
|
10
|
Diskop dan UMKM
|
1,875
|
4
|
3
|
1,425
|
76.00
|
11
|
Dispenda
|
1,000
|
1
|
1
|
1,000
|
100
|
12
|
Ktr. Penghubung
|
855
|
1
|
1
|
855
|
100
|
13
|
Dishut
|
520
|
1
|
1
|
520
|
100
|
14
|
Dishubkominfo
|
477
|
1
|
1
|
477
|
100
|
15
|
Setwan
|
11,307
|
3
|
1
|
111
|
0.98
|
16
|
Bappeda
|
675
|
3
|
1
|
100
|
14.81
|
TABEL 2. 5 SKPD yang Mengajukan Lelang selama Maret-April 2015
|
||||||
No
|
SKPD
|
Total Lelang
|
Progress
|
|||
Rp (juta)
|
Jml Pkt
|
Jml Pkt
|
Rp (juta)
|
Persen
|
||
1
|
RSUP
|
132,572
|
16
|
5
|
85,515
|
64.50
|
2
|
Disbun
|
15,441
|
10
|
2
|
7350
|
47.60
|
3
|
Biro Umum
|
3,806
|
11
|
3
|
980
|
25.75
|
4
|
Dikpora
|
12,483
|
12
|
1
|
950
|
7.61
|
5
|
Dinas PU
|
210,484
|
105
|
23
|
9,231
|
4.39
|
sumber: http://posbali.com/fitra-ntb-16-skpd-terlalu-santai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar