Friday, 30 November 2012 22:44
Direktur FITRA NTB, Ervyn Kaffah, mengatakan laporan BPK 2009 di Kota Bima Tidak Menyatakan Pendapat, demikian juga tahun 2010 dan pada 2011 naik menjadi Wajar dengan Pengecualian. Kabupaten Bima, 2009 Wajar dengan Pengecualian demikian juga tahun 2010, sedangkan 2011 disclaimer.
“Saya ingin katakan bahwa untuk pengelolaan keuangan di NTB, Kota dan Kabupaten Bima masih terbaik. Untuk itu kami ingin memberi motivasi kepada kedua daerah ini agar terus memotivasi diri memperbaiki tata kelola keuangannya,” ujarnya melalui telepon seluler, Jumat.
FITRA juga berharap agar daerah lain dapat mencontoh Kota dan Kabupaten Bima, karena trend pengelolaan keuangan dua daerah itu kian membaik. “Meski tidak bisa menjamin ketika tahun ini penilainnya baik, maka tahun mendatang akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Katanya, nenjadi Kepala Daerah ibarat menikah sembilan kali. Kepala Daerah terpilih akan menerima warisan permasalahan sebelumnya. Belum lagi jika pada periode kepemimpinannya muncul masalah pengelolaan keuangan.
Hanya saja, kata dia, opini BPK terhadap pengelolaan keuangan untuk periode tertentu dijadikan ajang politik. Seperti halnya Pemerintah Provinsi NTB ketika mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian dikampanyekan sebagai keberhasilan. Padahal, saat ini ada panitia khusus (Pansus) yang dibentuk mengenai aset senilai Rp45 miliar. Bahkan, ada aset yang belum diketahui beradaannya. (BE.16)
sumber: http://www.bimakini.com/index.php/politik/item/3011-kota-dan-kabupaten-bima-masih-yang-terbaik-di-ntb
Bima, Bimakini.com.-Data hasil laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
RI untuk Kota dan Kabupaten Bima, dinilai oleh FITRA NTB masih lebih
baik dibandingkan daerah lainnya di NTB. Hal itu bisa dilihat untuk
laporan tiga tahun terakhir, sejak tahun 2009 hingga 2011.
Direktur FITRA NTB, Ervyn Kaffah, mengatakan laporan BPK 2009 di Kota Bima Tidak Menyatakan Pendapat, demikian juga tahun 2010 dan pada 2011 naik menjadi Wajar dengan Pengecualian. Kabupaten Bima, 2009 Wajar dengan Pengecualian demikian juga tahun 2010, sedangkan 2011 disclaimer.
“Saya ingin katakan bahwa untuk pengelolaan keuangan di NTB, Kota dan Kabupaten Bima masih terbaik. Untuk itu kami ingin memberi motivasi kepada kedua daerah ini agar terus memotivasi diri memperbaiki tata kelola keuangannya,” ujarnya melalui telepon seluler, Jumat.
FITRA juga berharap agar daerah lain dapat mencontoh Kota dan Kabupaten Bima, karena trend pengelolaan keuangan dua daerah itu kian membaik. “Meski tidak bisa menjamin ketika tahun ini penilainnya baik, maka tahun mendatang akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Katanya, nenjadi Kepala Daerah ibarat menikah sembilan kali. Kepala Daerah terpilih akan menerima warisan permasalahan sebelumnya. Belum lagi jika pada periode kepemimpinannya muncul masalah pengelolaan keuangan.
Hanya saja, kata dia, opini BPK terhadap pengelolaan keuangan untuk periode tertentu dijadikan ajang politik. Seperti halnya Pemerintah Provinsi NTB ketika mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian dikampanyekan sebagai keberhasilan. Padahal, saat ini ada panitia khusus (Pansus) yang dibentuk mengenai aset senilai Rp45 miliar. Bahkan, ada aset yang belum diketahui beradaannya. (BE.16)
sumber: http://www.bimakini.com/index.php/politik/item/3011-kota-dan-kabupaten-bima-masih-yang-terbaik-di-ntb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar